Senin, 09 Juli 2012

bersinarlah..

Namaku CINTA.. Bersyukur masih bisa menikmati indahnya panorama pagi dan senyum tulus yang selalu mengembang dari dasar hati Pagi yang selalu meneteskan titik embun kemudian perlahan luruh dan menjelma menjadi sebuah cahaya Pagi pula yang membangunkan mimpi dan menghempaskan segenap ragaku diantara buai semu tentangmu Dan pagi yang membangkitkan inspirasi ditemani hangatnya kopi kesukaanku Tapi, Hmmm.. seperti ada yang kurang tanpa sosok matahari pagi ini, sama kurangnya dengan sosokmu yang mulai menjauh Sosok yang benar-benar mengerti akan kebutuhanku, dia adalah ladang saat dimana musim berganti namun tidak pernah kering memberi dengan sepenuh kasih Matahari juga yang telah membuka mataku akan keindahan dunia percintaan dan dengan fasih aku dapat melantunkan syair tentangmu Syair-syair Asmarandana dan syair penyayat hati adalah bagian dari nafas hidupku.. Aku pernah memaksanya untuk menuliskan sedikit syair untukku dan dia berkata "oke, beri aku waktu" Dengan bersusah payah dia bisa menjawab tantanganku.. Tapi pada akhirnya dia menyerah dan berkata "ini bukan duniaku" Aku bersorak dalam hati.. "horee, aku pemenangnya" dan dia menepuk pundakku "lanjutkan apa yang telah menjadi mimpimu" Sekian purnama berganti dan bulan pun telah berlalu sedikit meninggalkan jejak tentangmu Tangan ini tetap tak mampu menghentikan laju dalam selebaran putih, molekul dalam tubuhku pun tak kalah hebat ikut bereaksi Aku masih mengembara menemukan segelintir makna pada setiap frasa yang tertuang diantara rindu yang bersenandung riang Kehilangan matahari membuatku seperti kehilangan arah dalam menapaki setiap anak tangga menuju hatimu Namun CINTA akan selalu kuat berpijar hingga langkah ini nantinya akan mencapai puncak tangga seperti kata matahari..
Apakah sama dengan apa yang akan kucapai pada cintamu?..
Entahlah.. aku tak ingin berandai, aku masih menikmati segala pesona yang kau pancarkan dari jauh
Biarlah tetap seperti ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar