Aku, yang sering dikelabui cinta
Aku, yang sering dimanfaatkan harapan
Aku, yang sering diperbudak kesetiaan
Aku, yang sering dicurangi kasih sayang
Aku, yang sering dipecundangi kebahagiaan
Bodoh?
Bukan..
Itu bukan kebodohan!
Kau, memang layak aku rindukan, semenjak tanganmu kau lepas dari genggamanku
Kau, memang layak aku cintai, semenjak nafasku senada dengan nafasmu
Kau, memang layak kuharapkan, semenjak kau mengajariku menyentuh langit
Kau, memang layak kusayangi, semenjak aku lebih sering menyebut namamu dalam doaku
Kau, memang layak membuatku bahagia, semenjak senyum ini kau yang memiliki
Kau, yang kucintai diam-diam
Kau, memang layak aku rindukan, semenjak tanganmu kau lepas dari genggamanku
Kau, memang layak aku cintai, semenjak nafasku senada dengan nafasmu
Kau, memang layak kuharapkan, semenjak kau mengajariku menyentuh langit
Kau, memang layak kusayangi, semenjak aku lebih sering menyebut namamu dalam doaku
Kau, memang layak membuatku bahagia, semenjak senyum ini kau yang memiliki
Kau, yang kucintai diam-diam
Sumpah demi Tuhanku, kau satu-satunya yang kucinta!!
Demi nafas yang selalu berhembus, kau satu-satunya doa
Demi rindu yang selalu bergemuruh, kau satu-satunya kebahagiaanku
Coba ukir kata-kataku dalam ingatanmu
Aku mencintaimu tanpa akhir
Aku merindukanmu tanpa henti
Selalu, selamanya..apapun yang akan terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar