kukibaskan hujan malam ini
kemudian sekelebat sunyi menggangguku
aku diam,
tak bergerak..
menunggu angin antarkan kau pulang
sejurus mata memandang sayu
setengah kantuk kuhitung rindu
kulihat bintang yang selalu satu
mana dirimu?..
kurebahkan diri pada kursi kayu itu
yang selalu tersenyum melihat kau datang
namun kini ia terbujur beku dingin dan kaku
kembali padaku kekasih,
kita kembalikan derai canda yang tersapu badai
kita naikkan gemuruh cinta yang terhempas buih
kita pancangkan janji
kita sudahi penantian ini
karena aku sudah letih menanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar