Minggu, 05 Februari 2012

Dear diary..


pada lembaranmu, mulai kutuliskan semua kisahku
disaat jiwaku terkoyak
menangis bahagia
hingga perasaan yang tak pernah kutahu apa namanya
semua kugores dilembaranmu

aku mencoba menceritakan kisah hidupku
aku mencoba merangkak
dari nurani yang tlah lama mati
disaat harapan padam
semua kugoreskan pada lembaran demi lembaranmu

kekecewaan yang tak pernah berakhir
kebahagiaan yang malu-malu menghampir
seolah tak berujung pada kenyataan
dan semua kau tau,
karena aku berusaha jujur padamu

asaku hampir binasa
tak kurasakan lagi gejolak itu
cemasku semakin beralasan
entah seperti apa gambaran hatiku

dear diary,..
kaulah yang mengerti tentang harapku
karena hampir tiap saat kugores smua yang kumau
seolah sedang membisikkan kehidupan nyata yang kudamba
kebahagiaan yang tlah lama hilang dariku
tentang resah dan gelisahku akan seseorang yang hanya kau yang tahu

ingin rasanya kutelan waktu
meniduri untuk beberapa saat sampai aku puas terlelap
mencumbui perihnya kerinduanku yang selalu mencekik jiwa
gelora cintaku yang berusaha kupadamkan
menggurai beban, degupkan jantung

ingin terus kugoreskan semua padamu
berharap hanya kau yang tahu
kebahagiaan yang ingin kurengkuh
asa kerinduanku padanya
harapan kosong tentangnya
dan juga impianku yang tak pernah berakhir

dilembaranmu selalu kugoreskan kisahku
tentang dua hati yang lebur jadi satu
tentang matahari keabadian yang merangkak perlahan
tentang kerinduan yang terus menggelora
tentang cinta yang tanpa jeda
tentang sejuta kupu-kupu kerinduan

dan kau tak pernah lelah mendengarku
terima kasih untuk tetap menemani goresanku
jangan pernah letih,
aku tak tahu harus mengadu pada siapa
tetaplah setia padaku
sampai waktuku didunia telah habis



Tidak ada komentar:

Posting Komentar