Minggu, 13 November 2011

Suling Takdir

Tiupan serulingmu 

berdenting nyaring di indera pendengaranku 

Seolah memanggil jiwa ini 

Di kesunyian hati tak terperih 




Kutemui kau sang jubah hitam 

Di ujung persimpangan malam 

Sebongkah batu tertunduk pilu 

Manakala kau berkata, 

"Waktumu sudah tiba...!" 




Ilalang sontak cemas, 

Berpegang teguh di akar rapuh 

Pucat menghinggapi wajahnya 

Manakala kau berkata,"waktumu belum tiba!" 




Kau hampiri diriku, 

Yang menggigil di tepi takdir 

Kau lepaskan jubah kebesaranmu 

Menyematkan di dingin badanku 




"Telah tiba masamu bertemu kekasih jiwamu, 

Usah takut dan meragu, 

Telah berakhir segala resah dan gundah di penantian hari-harimu" 




Kusambut tanganmu, 

yang memelukku hingga bermandi peluh 




Kitapun menari di angkasa, 

Meninggalkan seonggok tubuh layu 

Berselimutkan ilalang tertunduk haru 

Di tepi batu 

Dalam diam dan beku 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar