Bayang itu kembali mengusik damai jiwaku
Beribu kenangan indah memaksa sayap
Sia – sia ku tuk kembali terbang
Diatas awan kubermimpi atas makna kabut putih
Yang seakan nyata namun hampa
Dimana dia..??
Dimana dia?..
Dimana dia??..
Dia yang ingin kusandingkan
Atas singgasana hatiku,
Dia yang tlah memalingkan logika
Yang telah kutancapkan atas segala rasaku
Namun ditepian kota cahaya
Tlah kutemui semua tabir yang lama membungkam
Diatas roda besi yang selalu menemani sepiku
Diatas aspal beku yang selalu mencoba menyesatkanku
Kusadari,
Mimpiku tentangnya telah mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar